Sejak meletusnya Gerakan 30 S PKI, Indonesia mengalami krisis sehingga harga-harga kebutuhan menjadi tinggi .Tidak ketinggalan ongkos dari Berastagi ke Kabanjahe naik dari Rp. 1.250 menjadi Rp. 10.000. Maka pada bulan Oktober 1965 terjadilah aksi unjuk rasa damai pelajar-pelajar Berastagi yaitu yang bersekolah di Kabanjahe seperti : SMA Negeri Kaban jahe, SPG Negeri Kabanjahe, SMA Masehi Kabanjahe, dan SMA RK Kabanjahe dengan cara jalan kaki bersama dari Berastagi ke Kabanjahe karena tidak sanggup membayar ongkos. Unjuk rasa damai ini dipinpin oleh ADIL BANGUN ( yang sekarang ini Ketua Komite SMA Negeri 1 Berastagi dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo), PINEM GINTING dan ASRIK.Ujuk rasa damai ini yang didominasi pelajar Berastagi yang bersekolah di SMA Negeri Kabanjahe selama lebih-kurang selama satu bulan lamanya.
Tindak lanjut aksi ini tidak hanya menuntun penurunan ongkos tapi mereka juga menuntut supaya didirikan SMA Negeri di Berastagi. Maka gedung Eks Hoakiau di Berastagi diambil alih oleh Pemuda saat itu sekitar tahun 1966. Hasil tuntutan pelajar tesebut maka sejak tanggal 1 Agustus 1966 didirikanlah SMA Negeri Kabanjahe FILIAL ( Kelas-kelas) Berastagi yang menempati EKS HOAKIAU di Jalan Jamin Ginting, Gang Serasi ( SD Letjen Jamin Ginting sekarang ) dengan siswa SMA Negeri Kabanjahe yang naik kelas II jurusan SOS, lebih kurang 28 Orang, yaitu: Sada Arih Surbakti, Marhen/Martin Sinulingga, Nasional Surbakti, Jasa Barus, Harta Malem br Purba, Minda Mora Br Tarigan dan lain-lain serta Siswa Baru kelas 1 sebanyak 2 Kelas dengan Pelaksana Harian Kepala Sekolah adalah Bukit Ginting. Dengan guru-guru adalah :S. Tarigan, N. Ginting , B. Sembiring, R. Ginting, R. Tarigan S Br Sembiring dan BTH. Ginting .
Sekitar tahun 1968 SMA Negeri Kabanjahe filial Berastagi pindah lokasi dari Gang Serasi ke Gedung Eks Hoakiau ( SMA Negeri 1 Berastagi Sekarang ) bergabung dengan SMEP dan STM .
Terhitung Mulai Tanggal 1 Januari 1971 sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0143/1971 tentang Perubahan SMA Negeri Kabanjahe di Berastagi Menjadi SMA Negeri Berastagi. Yang ditetapkan di Jakarta , pada tanggal 23 Juli 1971.
Surat tersebut diterima sekitar bulan Agustus 1972, maka dibuat acara peresmiannya pada bulan September 1972. Maka kepala Sekolahnya adalah Saban Tarigan. Dengan guru-guru antara lain: Nesei Ginting , Jendalit Br Surbakti, Perlu Tarigan, Bintang Kaban, Bersih Sembiring, Cipta Br Purba, Selamat Ginting, Rejeki Tarigan, Tani Ginting, dll.
Pada Tanggal 28 September 1989 Serah Terima Gedung STM Negeri Berastagi, Nomor :703/I05.6/SMA.03/D/1989 kepada SMA Negeri Berastagi.
Sekitar Tahun 1996 SMA Negeri Berastagi berubah nama menjadi SMU Negeri 1 Berastagi. Sekitar Bulan Oktober 2002 Nama SMU Negeri 1 Berastagi berubah nama menjadi nama SMA Negeri 1 Berastagi sampai sekarang.
SMA Negeri 1 Berastagi oleh paru alumnusnya terkenangn singkatan SMANSAGI. Sehubungan dengan itu dibuat email SMA Negeri 1 Berastagi:
1. smansagi[at]yahoo[dot]com
2. admin[at]sman1berastagi[dot]com
Disusun oleh Drs. Martin Luter Purba ( Wakasek Sarana & Prasarana SMA Negeri 1 Berastagi ) berdasarkan informasi dari:
1. Adil Bangun
2. Martin Sinulingga
3. Beritana Bangun, SH
4. Pehuliken Tarigan, S.E
5. Drs. Doni Bukit
6. Surat dan Data yang ada di sekolah
Majulah terus… SMAku…
Berkiprahlah terus Alumnusmu…
Di sini, di sana, atau di negeri nun jauh di sana.
Kembangkan sayapmu…
Jadi kebanggaan Taneh Karo simalem,
Kebanggaan kota Berastagi
Kebanggaan SMAku…
SMAmu…
SMA kita .
Sejarah Singkat SMAN 1 Berastagi | Struktur Organisasi | Denah Ruang | Prestasi
|